Warna Biru Gelap itu warna apa?
Warna Biru Gelap adalah warna yang merupakan variasi dari warna biru dengan kecenderungan dan kegelapan yang lebih tinggi.
Biasanya, warna ini juga dipanggil biru tua.
Warna ini tampak elegan dan aggun.
Jenis-jenis warna Biru Gelap
Ada macam-macam jenis shades bagi warna Biru Gelap ini. Antara variasi yang ada ialah:
1. Navy Blue2. Midnight Blue3. Royal Blue4. Slate Blue5. Steel Blue6. Teal7. Dark Turquoise8. Indigo9. Cobalt Blue10. Prussian Blue
Kenapa baju warna Biru Gelap perlu matching dengan tudung?
Bagi orang perempuan, kombinasi warna Biru Gelap dalam pemakaian adalah sangat penting.
Warna yang sesuai dan serasi dengan warna Biru Gelap dapat memberikan kesan yang positif kerana ia dapat menaikkan lagi aura dan seri wajah.
Ini akan membuatkan penampilan anda lebih menarik.
Sebaliknya, jika padanan warna Biru Gelap yang dipilih tidak sesuai, ia akan jadi buruk dan tampak tidak menarik.
Malu nanti kalau ada orang yang mengata bukan-bukan.
Secara luaran, pemilihan warna seperti warna Biru Gelap itu dapat mencerminkan personaliti dan gaya hidup anda.
Secara dalaman pula, ia sebenarnya dapat meningkatkan keyakinan diri anda.
Ini kerana apabila anda merasa yakin dengan penampilan diri sendiri, ia akan mempengaruhi cara anda berinteraksi dan berkomunikasi dalam semua aspek kehidupan.
Baju Biru Gelap tudung warna apa yang sesuai?
Kalau anda ada baju Biru Gelap, kombinasi warna yang cantik dan menarik untuk disesuaikan dengan tudung ialah:
1. Biru Muda2. Biru Langit3. Biru Tua4. Biru Laut5. Biru Kekelabuan6. Biru Laut7. Biru Elektrik8. Biru Pastel9. Biru Cobalt10. Biru Nilam
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Ferry Sugeng Santoso, Pemilik Alam Batik di Desa Gunting, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan mulai mengembangkan tanaman Indigofera Stubilantes sebagai penghasil warna “colour of the King”.
Saat ditemui di rumahnya, Minggu (27/06/2021) siang, Ferry mengungkapkan, tanaman Indigo adalah sejenis perdu dengan bentuk daun yang lebat dan bulat dan bisa menjadi tinggi maksimal 1-1,5 meter.
Tanaman ini dikenal dengan sebutan tanaman nila yang berasal dari Jepang dan banyak dikembangkan di daerah Temanggung, Jawa Tengah.
Saat ini, ia mengaku sudah menanam sekitar 500 tanaman indigo di daerah Nongkojajar, Kecamatan Tutur serta di sekitar Lereng Gunung Arjuno. Seluruh tanaman tersebut merupakan hasil dari kerja sama dengan beberapa pihak yang mendukung pengembangan tanaman ini.
“Kita sudah tanam sekitar 500 buah, dan ini memang baru akhir-akhir ini. Dan inilah awal langkah saya untuk mengembangkan indigo agar semakin banyak tersebar,” katanya.
Dijelaskan Ferry, bibit pohon indigo diperoleh dari biji buah indigo yang bentuknya seperti petai, namun ukurannya hanya hanya sebesar pangkal lidi. Dengan pewarnaan alami yang berasal dari daun indigo ini, jadilah batik yang berwarna emas biru, yang ia sebut dengan "Colour of The King"
“Colour of the king adalah istilah warna biru yang sangat elegan dan mahal, mengingat warna ini dipakai dalam pakaian raja-raja Jawa zaman dahulu,” ungkapnya.
Namun, sekalipun dominan biru, batik indigo pun bisa dicampur dengan warna lainnya. Untuk ini, Ferry pun tetap menggunakan pewarna alami, seperti dari kulit batang mahoni untuk warna coklatnya, serta daun mangga dan kulit kayu matoa. Sedangkan tanaman indigo diakuinya memiliki kekhasan tersendiri, lantaran punya daya rekat yang sangat cepat dan meski murah, tapi mengeliarkan warna yang mahal.
"Saya cuma melestarikan saja. Dulu batik Jawa semuanya pakai warna alam, salah satunya (daun) indigo, daun mangga dan kulit kayu mato. Warna indigo ini special karena warnanya yang sangat mahal,” singkatnya.
Untuk bisa menghasilkan warna emas biru, tidaklah mudah. Faktor cuaca sangat mempengaruhi keluarnya warna elegan ini, lantaran sangat dibutuhkan untuk proses pengeringan setelah proses celup selesai dilakukan.
Kata Ferry, proses celupan bisa memakan waktu dua minggu hingga satu bulan. Untuk sekali produksi dibutuhkan minimal 10 kilogram daun indigo basah. Untuk selanjutnya dari 10 kilogram daun bisa menghasilkan 1 kg campuran indigo.
"Satu kain itu butuh minimal 10 kilogram daun indigo basah. Dan kalau saya minimal 3 kwintal pengelolaan menjadi pasta indigo, hasilnya bisa 45 kilogram yang bisa digunakan pada 500 lembar kain," tutupnya.
Dengan mulai dikembangkannya indigo di Pasuruan, Ferry mengajak para pembatik lain untuk sama-sama melakukan apa yang ia lakukan.
“Perlu digerakkan di Pasuruan untuk mencukupi suistanable. Kalau semakin banyak, maka kita tidak kekurangan sumber pewarnaan,” tutupnya. (emil)
Nila adalah warna antara biru dan juga ungu.
Ini ialah warna Biru Gelap dengan hex code #000080